Alkanadengan 3 atom karbon atau lebih dapat disusun dengan banyak macam cara, membentuk isomer struktur yang berbeda-beda. Sebuah isomer, sebagai sebuah bagian, mirip dengan anagram kimia, tetapi berbeda dengan anagram, isomer dapat berisi jumlah komponen dan atom yang berbeda-beda, sehingga sebuah senyawa kimia dapat disusun berbeda-beda
H20(air) terdiri dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen. CO(NH2)2 atau urea, dari satu atom karbon, satu atom oksigen, dua atom N dan empat atom hidrogen. Kalsium oksida (CaO) yang tersusun dari satu atom kalsium dan satu atom oksigen. C6H12O6 atau gula/glukosa yang terdiri dari enam atom karbon, dua belas atom hidrogen, dan enam atom
Unsurunsur yang ditemukan dalam keadaan bebas di alam misalnya intan, belerang, emas, dan gas helium. 2. Senyawa. Berbeda dengan unsur, senyawa adalah zat murni yang dapat terurai dengan reaksi kimia biasa membentuk zat-zat lain yang lebih sederhana. Senyawa merupakan gabungan dua unsur atau lebih yang terdapat dalam suatu materi, yang
Vay Tiα»n Nhanh. John Dalton mengenalkan sebuah kesimpulan mengenai perbandingan massa unsur dalam senyawa yang disebut hukum perbandingan berganda. Kesimpulan tersebut berupa pernyataan mengenai apabila ada unsur-unsur yang membentuk dua/lebih senyawa yang massa salah satu unsurnya sama banyak maka massa unsur yang kedua berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana. Ingat kembali bahwa ikatan kimia dari dua unsur dapat membentuk lebih dari satu macam senyawa, misalnya unsur karbon C dan unsur oksigen O dapat membentuk karbon monoksida CO dan karbon dioksida CO2. Pada pembentukan senyawa dari karbon C dan oksigen O membentuk karbon monoksida CO dan karbon dioksida CO2 . Jika jumlah karbon yang bereaksi pada masing β masing adalah 1 gram maka teramati bahwa pada karbon monoksida yang terbentuk akan terdapat 1,33 gram oksigen, sedangkan pada karbon dioksida terbentuk 2,66 gram oksigen. Perhatikan bahwa perbandingan massa oksigen adalah 1 2. Hasil perbandingan tersebut membentuk bilangan bulat sederhana dan kemudian akan disebut sebagai hukum perbandingan berganda. Bagaimana bunyi hukum perbandingan ganda yang diperkenalkan oleh Dalton? Bagaimana contoh soal hukum perbandingan berganda? Simak selanjutnya ulasan materi hukum perbandingan berganda hukum Dalton yang akan diberikan melalui ulasan di bawah. Table of Contents Bunyi Hukum Perbandingan Berganda Contoh Soal Hukum Perbandingan Berganda dan Pembahasan Contoh 1 β Soal Hukum Perbandingan Berganda Contoh 2 β Soal Hukum Perbandingan Berganda Dalton Dua unsur bergabung dan masing-masing menyumbangkan sejumlah atom tertentu untuk membentuk ikatan kimia. Komposisi unsur-unsur dengan ikatan kimia membentuk suatu senyawa dan dituliskan dalam rumus kimianya. Dari dua unsur dapat dibentuk beberapa senyawa dengan perbandingan berbeda-beda. Sebagai contoh, belerang S dengan oksigen O dapat membentuk senyawa SO2 sulfur dioksida dan SO3 sulfur trioksida, unsur hidrogen H dan oksigen O dapat dibentuk senyawa H2O air dan H2O2 hidrogen peroksida, dan unsur karbon C dan oksigen O membentuk senyawa CO karbon monoksida dan CO2 karbon dioksida. Bagaimana percobaan yang dilakukan Dalton sehingga dapat menyimpulkan hukum perbandingan berganda? John Dalton mengamati perbandingan unsur β unsur pada setiap senyawa membentuk pola keteraturan. Perhatikan contoh percobaan hukum perbandingan berganda yang diperkenalkan Dalton dengan perolehan data sebagai berikut. Data hasil percobaan yang dilakukan John Dalton menunjukkan bahwa perbandingan massa oksigen yang terikat oleh karbon dengan massa yang sama yaitu 1 2. Baca Juga Ikatan Kimia β Ion, Kovalen, dan Logam John Dalton menyelidiki perbandingan unsur-unsur tersebut pada setiap senyawa dan mendapatkan suatu pola keteraturan. Pola tersebut dinyatakan sebagai hukum perbandingan berganda atau hukum Dalton. Bunyi hukum perbandingan ganda Dalton tersebut adalah apabila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, massa salah satu unsur tersebut tetap sama maka perbandingan massa unsur yang lain dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana. Untuk menambah pemahaman sobat idschool mengenai penerapan hukum perbandingan berganda pada soal, simak contoh soal hukum perbandingan ganda yang akan diberikan berikut. Baca Juga Cara Menentukan Rumus Molekul Senyawa Contoh Soal Hukum Perbandingan Berganda dan Pembahasan Beberapa contoh soal dibawha dapat sobat idschool gunakan untuk menambah pemahaman bahasan di atas. Setiap contoh soal yang diberikan dilengkapi dengan pembahasannya. Sobat idschool dapat menggunakna pembahasan tersebut sebagai tolak ukur keberhasilan mengerjakan soal. Selamat Berlatih Contoh 1 β Soal Hukum Perbandingan Berganda Sebuah senyawa A disusun oleh 63,6% unsur N dan 34,6% unsur O. dan senyawa B disusun oleh 46,7% unsur N dan 53,3% unsur O. Tunjukkan bahwa senyawa tersebut sesuai hukum perbandingan berganda dari Dalton dan tentukan rumus senyawa A tersebut! Pembahasan Menunjukkan senyawa A dan Senyawa B sesuai hukum perbandingan berganda DaltonUntuk menunjukkan senyawa A sesuai hukum perbandingan berganda dalton, sobat idschool dapat menggunakan informasi persentase unsur yang digunakan. Sederhanakan bentuk perbandingan persentase menjadi bentuk yang paling sederhana. Perhitungan perbandingan Menentukan rumus senyawa ASenyawa A satu unsur O dan dua unsur N ~ NO2Senyawa B satu unsur O dan satu unsur N ~ NO Baca Juga 5 Hukum Kimia Dasar Contoh 2 β Soal Hukum Perbandingan Berganda Dalton Karbon dan oksigen dapat membentuk dua macam senyawa yaitu CO dan CO2. Jika kandungan karbon pada senyawa CO dan CO2 berturut-turut 42,85% dan 27,2%. Apakah data ini sesuai hukum Dalton? PembahasanLangkah pertama dalah menghitung perbandingan massa karbon dan massa oksigen. Perbandingan massa oksigen dalam CO2 dan CO = 2,66 1,33 = 2 1. Perbandingan massa oksigen dalam kedua senyawa adalah bulat sederhana, sesuai dengan hukum Dalton. Sekian ulasan materi hukum perbandingan berganda atau yang juga disebut sebagai hukum dalton yang meliputi bunyi hukum perbandingan berganda dan contoh soal dengan pembahasannya. Terima kasih sudah mengunjungi idschooldotnet, semoga bermanfaat. Baca Juga 6 Macam Ikatan Kovalen
Senyawa adalah zat yang terdiri atas dua atau lebih unsur yang bergabung secara kimia menjadi zat baru yang sifat-sifatnya berbeda dari unsur penyusunnya. Unsur-unsur akan kehilangan sifat-sifatnya dan muncul sifat baru sesuai dengan sifat senyawa yang terbentuk. Suatu senyawa dilambangkan dengan rumus kimia. Rumus kimia suatu senyawa menyatakan komposisi, jumlah, dan jenis atom yang dikandung oleh suatu senyawa. Contoh senyawa adalah garam dapur NaCl, air H2O, karbon dioksida CO2 , kalium hidroksida KOH, dan barium hidroksida BaOH2. Berdasarkan asalnya, senyawa dibedakan menjadi senyawa organik dan senyawa anorganik. Senyawa Organik Senyawa organik adalah senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Contoh senyawa organik antara lain gula C12H22O11 , alkohol C2H5OH, dan urea CONH22. Bersumber dari buku Mudah dan Aktif Belajar Kimia, senyawa organik diklasifikasikan ke dalam senyawa hidrokarbon dan turunan hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang hanya terdiri dari atom karbon dan hidrogen. Senyawa hidrokarbon dibedakan menjadi alkana, alkena dan alkuna. Alkana adalah senyawa hidrokarbon yang mengandung ikatan kovalen tunggal di antara atom-atom karbonnya. Alkena mengandung ikatan kovalen rangkap dua karbon, sedangkan alkuna mengandung ikatan rangkap tiga karbon. 1. Tata Nama Alkana Senyawa alkana yang paling sederhana adalah metana CH4, etana C2H6, propana C3H8, dan butana C4H10. Keempat nama senyawa ini sudah dikenal umum. Senyawa alkana lain dengan jumlah karbon lebih tinggi dari keempat alkana tersebut diberi nama berdasarkan aturan IUPAC dengan menambahkan akhiran -ana. Contoh senyawa alkana C5H12 dinamakan pentana penta lima. C6H12 dinamakan heksana heksa enam. C7H14 dinamakan heptana hepta tujuh. 2. Tata Nama Alkena dan Alkuna Tata nama senyawa alkena dan alkuna sama seperti alkana dengan pengganti akhiran -ana menjadi -ena. Contoh senyawa alkena C2H4 dinamakan etena. C3H6 dinamakan propena. Sedangkan senyawa alkuna menggunakan akhiran -una. Contoh senyawa alkuna C2H2 adalah etuna. C3H4 adalah propuna. Untuk tata nama senyawa yang mengandung atom karbon lebih banyak seperti alkena dan alkuna, perlu diketahui posisi ikatan rangkapnya. Posisi ikatan rangkap alkena dan alkuna ada pada atom karbon dengan nomor urut terkecil. Senyawa Anorganik Senyawa anorganik adalah golongan senyawa yang tersusun dari unsur - unsur yang tidak mengandung atom karbon organik . Contoh senyawa anorganik adalah Kalsium karbonat CaCO3. Natrium Hidroksida NaOH. Silika SiO4. Tawas Al2SO43. Garam dapur NaCl. Umumnya senyawa anorganik relatif sederhana dan dikelompokkan ke dalam senyawa biner dan poliatom. Senyawa biner adalah senyawa yang tersusun dari dua macam unsur. Senyawa poliatom adalah senyawa yang disusun oleh lebih dari dua jenis unsur. Senyawa poliatom terdiri dari senyawa ionik dan senyawa kovalen. 1. Tata Nama Senyawa Biner Penamaan senyawa biner didasarkan pada nama unsur pembentuknya yang ditulis secara berurutan sesuai penulisan rumus kimia lambang senyawa dan akhiran dari unsur keduanya diganti -ida. Contoh senyawa biner Senyawa KCl tersusun dari unsur kalium dan klorin sehingga disebut kalium klorida. Senyawa Na2O terdiri dari unsur natrium dan oksigen sehingga dinamakan natrium klorida. Jika dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, seperti NO, NO2, dan N2O4, penambahan -ida tidak cukup karena akan muncul senyawa dengan nama yang sama. Oleh sebab itu, nama senyawa ditambah dengan kata mono- satu, di- dua, tri- tiga, atau tetra- empat yang menunjukkan jumlah unsur. Contoh senyawa biner NO adalah nitrogen monoksida. NO2 adalah nitrogen dioksida. N2O4 adalah dinitrogen tetraoksida atau nitrogen tetraoksida. 2. Tata Nama Senyawa Poliatom Senyawa poliatom umumnya mengandung oksigen. Tata nama senyawa poliatom yang mengandung oksigen didasarkan pada jumlah atom oksigen yang terkandung. Senyawa dengan jumlah oksigen paling banyak diberi akhiran -at, sedangkan yang paling sedikit diberi akhiran -it. Contoh senyawa poliatom Na2SO4 natrium sulfat. Na2SO3 natrium sulfit. KClO3 kalium klorat. KClO2 kalium klorit. Senyawa yang mengandung atom oksigen lebih banyak diberi awalan per-, sedangkan senyawa yang lebih sedikit diberi awalan hipo-. Contoh senyawa poliatom KClO4 adalah kalium perklorat. KClO3 adalah kalium klorat. KClO adalah kalium hipoklorit. Aturan Penamaan Senyawa Bersumber dari buku Ipa 1A, terdapat beberapa aturan penamaan senyawa yang biasa digunakan. Aturan penamaan senyawa ini bersifat sistematis dan berlaku universal. 1. Senyawa yang Terdiri Atas Unsur Logam dan Nonlogam Senyawa yang terdiri atas unsur logam dan nonlogam ditulis dengan menggunakan nama logam sebagai nama depan ditulis terlebih dahulu dan diikuti nama nonlogam untuk nama logam magnesium Mg bereaksi dengan nonlogam oksigen O2 membentuk senyawa MgO yang disebut magnesium tabel senyawa dan unsur penyusunnya. Unsur Logam Unsur Nonlogam Rumus Kimia Nama Senyawa Magnesium Oksigen MgO Magnesium oksida Kalium Klor KCl Kalium klorida Plumbum/timbal Sulfur PbS Timbal sulfida Kalium Brom KBr Kalium bromida Kalsium Oksigen CaO Kalsium oksida 2. Senyawa yang Terdiri Atas Unsur Nonlogam Senyawa yang terdiri atas dua unsur nonlogam ditulis dengan akhiran -ida. Jika ada pasangan unsur yang bersenyawa lebih dari satu jenis senyawa, maka penamaan senyawa tersebut dibedakan dengan menyebutkan angka indeksnya. Contohnya karbon monoksida CO yang terdiri dari satu unsur karbon dan oksigen. Contoh lain adalah karbon dioksida CO2 yang terdiri dari satu unsur karbon dan dua unsur angka menggunakan bahasa Yunani sebagai berikut. Angka Nama 1 Mono 2 Di 3 Tri 4 Tetra 5 Penta 6 Heksa 7 Hepta 8 Okta 9 Nona 10 Deka 3. Senyawa yang Terdiri Atas Unsur Hidrogen dan Nonlogam Senyawa yang terdiri atas unsur hidrogen dan nonlogam dibentuk dari unsur-unsur golongan IA unsur hidrogen dengan unsur-unsur golongan VIIA. Reaksi yang terjadi antara kedua golongan unsur tersebut menghasilkan senyawa seperti HF, HCl, HBr, dan penamaan senyawa yang terdiri atas unsur hidrogen dan nonlogam dijelaskan sebagai berikut. Menggunakan kata hidrogen sebagai nama depan, nama unsur nonlogam sebagai nama belakang, dan diakhiri dengan kata -ida. Contohnya, HF adalah hydrogen fluorida. Menggunakan kata asam sebagai nama depan, nama unsur nonlogam sebagai nama belakang. Dan diakhiri dengan kata -ida. Misalnya, senyawa HF dapat juga disebut asam fluorida. 4. Senyawa yang Terdiri Atas Unsur Logam, Oksigen, dan Hidrogen Aturan penamaan senyawa yang terdiri atas unsur logam, oksigen, dan hidrogen menggunakan nama unsur logam sebagai nama depan dan kata hidroksida gabungan unsur hidrogen dan oksigen sebagai nama belakang. Misalnya, NaOH adalah natrium hidroksida dan KOH adalah kalium hidroksida.
Fisik dan Analisis Kelas 10 SMAHukum-Hukum Dasar Kimia dan StoikiometriHukum-Hukum Dasar KimiaUnsur belerang dan unsur oksigen dapat membentuk 2 macam senyawa. Massa unsur-unsur penyusun senyawa I dan II adalah sebagai berikut. Senyawa Persentase Massa Unsur S O I 50 50 II 40 60 Perbandingan massa O pada senyawa I dan senyawa II pada massa S yang tetap sesuai hukum Dalton adalah ....Hukum-Hukum Dasar KimiaHukum-Hukum Dasar Kimia dan StoikiometriKimia Fisik dan AnalisisKimiaRekomendasi video solusi lainnya0222Perbandingan massa magnesium dengan massa oksigen dalam s...0145Pada reaksi antara logam tembaga sebanyak 12 gram dengan ...0115Di dalam senyawa CaS, perbandingan massa Ca S =5 4 . ...0133Di dalam senyawa CaS , perbandingan massa Ca S=5 4 . ...Teks videoHaikal Friends disini kita ada soal di mana terdapat unsur belerang dan unsur oksigen yang dapat membentuk dua macam senyawa Nah untuk presentasi massa unsur dapat kita lihat pada tabel pertanyaannya yaitu perbandingan massa o pada senyawa 1 dan 2 pada massa es yang tetap sesuai dengan Hukum Dalton adalah Jadi pertama kita cari tahu terlebih dahulu. Bagaimana bunyi dari Hukum Dalton Hukum Dalton atau hukum kelipatan perbandingan menyatakan bahwa bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa dan jika massa salah satu unsur tersebut tetap atau sama maka Perbandingan massa unsur dalam senyawa senyawa tersebut adalah bilangan bulat dan sederhana sehingga untuk pertanyaan ini kita dapat Tuliskan untuk senyawa 1 dan 2 kemudian persentase massa unsur nya kita Tuliskan nama untuk senyawa 1 persentase massa nya itu 50 untuk unsur o dan 50 untuk unsur S Kemudian pada senyawa 260 untuk unsur o dan 40 untuk unsur S sehingga perbandingan antara unsur o dan S dapat kita Tuliskan pada senyawa 1 yaitu sini ada 50 dan 50 berarti = 1 banding 1. Kemudian pada senyawa 2 di sini ada 60 40 masing-masing kita bagi 20 menjadi 3 banding 2 pada soal di sini yang ditanyakan yaitu massa o pada senyawa 1 dan 2 di mana massa es ini bernilai tetap disini kita peroleh nilai x nya belum Sama sehingga kita samakan dulu untuk nilai S jadi untuk senyawa 1 masing-masing kita kalikan dengan 2 dan untuk senyawa 2 masing-masing kita kalikan dengan 1 sehingga untuk senyawa 1 diperoleh perbandingan 2 banding 2 dan untuk senyawa 2 diperoleh perbandingan 3 banding 2 Nah kita lihat nilai S Sudah sama atau tetap yaitu 2 pada senyawa 1 maupun pada senyawa 2 Nah ini sudah sesuai dengan Hukum Dalton di mana ada salah satu unsur yang massanya tetap atau sama sehingga perbandingan massa o pada senyawa 1 dan 2 pada saat nilai unsur estetika yaitu 2 dan 3 atau 2 banding 3. Nah jawaban yang tepat untuk pertanyaan ini yaitu c. Jadi perbandingan senyawa o pada senyawa 1 dan 2 yaitu 2 banding 3 sekian sampai ketemu pada soal selanjutnyaSukses nggak pernah instan. Latihan topik lain, yuk!12 SMAPeluang WajibKekongruenan dan KesebangunanStatistika InferensiaDimensi TigaStatistika WajibLimit Fungsi TrigonometriTurunan Fungsi Trigonometri11 SMABarisanLimit FungsiTurunanIntegralPersamaan Lingkaran dan Irisan Dua LingkaranIntegral TentuIntegral ParsialInduksi MatematikaProgram LinearMatriksTransformasiFungsi TrigonometriPersamaan TrigonometriIrisan KerucutPolinomial10 SMAFungsiTrigonometriSkalar dan vektor serta operasi aljabar vektorLogika MatematikaPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel WajibPertidaksamaan Rasional Dan Irasional Satu VariabelSistem Persamaan Linear Tiga VariabelSistem Pertidaksamaan Dua VariabelSistem Persamaan Linier Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Linier Dua VariabelGrafik, Persamaan, Dan Pertidaksamaan Eksponen Dan Logaritma9 SMPTransformasi GeometriKesebangunan dan KongruensiBangun Ruang Sisi LengkungBilangan Berpangkat Dan Bentuk AkarPersamaan KuadratFungsi Kuadrat8 SMPTeorema PhytagorasLingkaranGaris Singgung LingkaranBangun Ruang Sisi DatarPeluangPola Bilangan Dan Barisan BilanganKoordinat CartesiusRelasi Dan FungsiPersamaan Garis LurusSistem Persamaan Linear Dua Variabel Spldv7 SMPPerbandinganAritmetika Sosial Aplikasi AljabarSudut dan Garis SejajarSegi EmpatSegitigaStatistikaBilangan Bulat Dan PecahanHimpunanOperasi Dan Faktorisasi Bentuk AljabarPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel6 SDBangun RuangStatistika 6Sistem KoordinatBilangan BulatLingkaran5 SDBangun RuangPengumpulan dan Penyajian DataOperasi Bilangan PecahanKecepatan Dan DebitSkalaPerpangkatan Dan Akar4 SDAproksimasi / PembulatanBangun DatarStatistikaPengukuran SudutBilangan RomawiPecahanKPK Dan FPB12 SMATeori Relativitas KhususKonsep dan Fenomena KuantumTeknologi DigitalInti AtomSumber-Sumber EnergiRangkaian Arus SearahListrik Statis ElektrostatikaMedan MagnetInduksi ElektromagnetikRangkaian Arus Bolak BalikRadiasi Elektromagnetik11 SMAHukum TermodinamikaCiri-Ciri Gelombang MekanikGelombang Berjalan dan Gelombang StasionerGelombang BunyiGelombang CahayaAlat-Alat OptikGejala Pemanasan GlobalAlternatif SolusiKeseimbangan Dan Dinamika RotasiElastisitas Dan Hukum HookeFluida StatikFluida DinamikSuhu, Kalor Dan Perpindahan KalorTeori Kinetik Gas10 SMAHukum NewtonHukum Newton Tentang GravitasiUsaha Kerja Dan EnergiMomentum dan ImpulsGetaran HarmonisHakikat Fisika Dan Prosedur IlmiahPengukuranVektorGerak LurusGerak ParabolaGerak Melingkar9 SMPKelistrikan, Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk TeknologiProduk TeknologiSifat BahanKelistrikan Dan Teknologi Listrik Di Lingkungan8 SMPTekananCahayaGetaran dan GelombangGerak Dan GayaPesawat Sederhana7 SMPTata SuryaObjek Ilmu Pengetahuan Alam Dan PengamatannyaZat Dan KarakteristiknyaSuhu Dan KalorEnergiFisika Geografi12 SMAStruktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi, dan Kegunaan SenyawaBenzena dan TurunannyaStruktur, Tata Nama, Sifat, Penggunaan, dan Penggolongan MakromolekulSifat Koligatif LarutanReaksi Redoks Dan Sel ElektrokimiaKimia Unsur11 SMAAsam dan BasaKesetimbangan Ion dan pH Larutan GaramLarutan PenyanggaTitrasiKesetimbangan Larutan KspSistem KoloidKimia TerapanSenyawa HidrokarbonMinyak BumiTermokimiaLaju ReaksiKesetimbangan Kimia Dan Pergeseran Kesetimbangan10 SMALarutan Elektrolit dan Larutan Non-ElektrolitReaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama SenyawaHukum-Hukum Dasar Kimia dan StoikiometriMetode Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia, Keselamatan dan Keamanan Kimia di Laboratorium, serta Peran Kimia dalam KehidupanStruktur Atom Dan Tabel PeriodikIkatan Kimia, Bentuk Molekul, Dan Interaksi Antarmolekul
unsur karbon dan unsur oksigen dapat membentuk dua macam senyawa